Jumat, 26 November 2010

Begitu pentingkah DER & ROE ?

Ratio-ratio pada analisa keuangan sangat banyak, tapi sebaiknya sebelum menganalisa lebih jauh dari suatu laporan keuangan, cek dahulu nilai DER & ROE. Debt to Equity Ratio (DER) adalah ratio hutang terhadap modal, bila DER > 1 menunjukkan bahwa perusahaan sangat agresif dengan mencari pinjaman baik jangka pendek maupun panjang, bila DER < 1 menunjukkan bahwa perusahaan lebih mencari aman dalam operasional karena tidak dipusingkan dengan beban bunga yang tinggi. Sedangkan ROE adalah ratio laba bersih terhadap modal, maksudnya laba yang dihasilkan perusahaan dari modal usaha yang digunakan, bila ROE < SBI maka perusahaan dapat dikatakan kinerjanya buruk karena daripada modal usahanya digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan lebih baik disimpan dalam SBI kemudian si pemilik perusahaan bisa santai sambil menikmati return yang didapat dari SBI dibandingkan dia sibuk menjalankan usahanya.



Rumus :
DER = Total Kewajiban / Ekuitas

ROE = Laba Bersih / Ekuitas

Kesimpulan :
  • DER  tinggi & ROE tinggi, artinya perusahaan sangat agresif dan berani mengambil risiko tinggi dalam operasionalnya tetapi kadangkala laba yang dihasilkan sebanding dengan risiko yang diambil. Contoh : IMAS, dll
  • DER tinggi & ROE rendah, artinya perusahaan berkinerja buruk, karena telah berani mengambil risiko yang tinggi tapi hasil yang didapat tidak maksimal (kadangkala malah rugi). Contoh : DOID, ENRG, dll
  • DER rendah & ROE rendah, artinya perusahaan tidak berani mengambil risiko karena kurang agresif, tapi hasil yang didapat juga tidak bisa maksimal. Contoh : MRAT, dll
  • DER rendah & ROE tinggi, artinya perusahaan lebih memilih jalan aman dengan tidak berani mengambil risiko tinggi tetapi hasil yang didapat sangat maksimal. Contoh : CPIN, ADMF, ITMG, dll


Tips:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar